Sejarah_Perang Dingin yang Mengemparkan Dunia

Blok Barat dan Blok Timur Berjuang Merebutkan Eksistensinya
Oleh : Nurul Isnaini Fadilah / XII-IPS 3 / 25

Latar Belakang.
            Perang dunia II berakhir dengan sekutu sebagai pihak yang menang. Hal ini tidak terlepas  dari pihak Amerika Serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat membuat anggapan bahwa Peran Amerika Serikat sangat menentukan kemenangna yang diraih sekutu. Amerika Serikat juga memberi bantuan kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun negaranya kembali pasca perang. Selain Amerika Serikat, Uni Soviet (Rusia) juga ikut berperan dalam kemenangan pasuan sekutu yaitu dengan membebaskan Eropa Timur dari Jerman. Di saat itu, Uni Soviet juga meluaskan pengaruhnya dengan cara menseponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara, sehingga negara tersebut masuk kedalam pengaruh komunis Uni Soviet. Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah negara yang kuat dan memiliki perbedaan ideologi, sehingga terjadilah Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan paham liberal dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet dengan paham komunis. Pertentangan antara Blok Timur dan Blok Barat dikenal dengan istilah Perang Dingin. Walter Lipman mempopulerkan pertentangan antara kedua blok dengan istilah Cold War (Perang Dingin) dalam bukunya ayang berjudul Cold War. Perang Dingin ditandai dengan adanya sikap ketidakpercayaan, kecurigaan dan kesalahpahaman antara Blok Barat dan Blok Timur. Amerika Sertkat telah dituduh menjalankan politik imperialisme untuk mempengaruhi dunia, sedangkan Uni Soviet dianggap telah melakukan perluasan pengaruhnya atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunis.
            Pengaruh Uni Soviet dalam mengembangkan suatu pengaruhnya di Eropa telah berkembang dengan cepat. Dengan keadaan tersebut, Amerika Serikat berkewajiban untuk mencegah gerakan komunis. Amerika Serikat menyusun strategi politik yang dikenal dengan containment policy. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan.

Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi Selama Perang Dingin.
1.      Perlombaan Senjata Nuklir.
Perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran dan ketegangan dunia. Kedua negara tersebut membangun pusat-pusat peluncuran senjata nuklir di berbagai negara yang ada dibawah pengaruhnya. Jenis-jenis senjata nuklir tersebut mempunyai jarak jangkau antarnegara dan antarbenua. Bahaya yang ditimbulkan apabila terjadi perang sangat dahsyat dan bisa menghancurkan kelangsungan hidup manusai dan mahluk lainya.
2.      Perlombaan Teknologi Ruang Angkasa.
Amerika Serikat dan Uni Soviet menganggap bahwa yang berhasil mencapai ruang angkasa akan menambah prestise luar biasa. Uni Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957 berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa yang pertama bernama Sputink I yang dikirim tapak awak kapal, kemudian Sputink II dengan membawa seekor anjing. Amerika Serikat pada tahun 1958 menyusul dengan meluncurkan Explorer I yang diikuti dengan Explorer II, Discoverer, dan Vanguard. Kemudian Uni Soviet kembali meluncurkan Lunik dan berhasil dan berhasil didaratkan di bulan. Amerika Serikat kembali menyaingi dengan mendaratkan manusia di bulan pada Juli 1969.
3.      Kegiatan Spionase.
Perang Dingin diwarnai dengan adanya kegiatan spionase (mata-mata). Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh agen-agen intelijen seperti dinas intelijen Amerika Serikat yang bernama Central Inteligence Agency (CIA) dan dinas intelijen Uni Soviet yang bernama Komiteet Gosudarstevennoi Bezipasnosti (KGB).  CIA Dan KGB selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut kedia belah pihak.

Usaha Meredakan Perang Dingin.
Perang dingin menimbulkan situasi yang tidak menentu di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Berbagai persetujuan yang dilakukan kedua negara tersebut, antara lain perjanjian nonproliferasi nuklir, perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis, dan mengadakan perjanjian. Selain itu usaha antar negara juga dilakukan. Mereka saling mengunjungi untuk melakukan hubungan bilateral yang berhasil mengurangi ketegangan dunia, misalnya Presiden Soeharto pada tahun 1989 mengunjungi Uni Soviet untuk mempererat hubungan. Negara-negara berkembang juga berusaha meredakan perang dingin dengan cara mendirikan organisasi gerakan nonblok.  PBB turut melakukan usaha ini, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 255 yang memuat seruan kepada negara-negara nuklir untuk membantu negara-negara nonnuklir menjadi korban serangan nuklir.

Dampak Perang Dingin Bagi Dunia.
Perang Dingin berdampak luas pada bidang politik, ekonomi, dan militer.
  1. Bidang Politik.
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara yang demokrasi, agar hak-hak asasi manusia dapat dijamin. Sementara itu, Uni Soviet dengan paham sosialis-komunisnya menggalangkan pembangunan negara dengan cara yang dilakukanya tidak dengan liberal, namun dengan diktator.
  1. Bidang Ekonomi.
Amerika Serikat memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi pada negara-negara yang sedang berkembang. Negara Barat hancur karena perang Dunia II dibantu melalui Marshall Plan. Ada juga yang memperoleh Grants in Aid. Bantuan tersebut berupa bantuan teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor swasta Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara yang sedang berkembang.
  1. Bidang militer
Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang paling mencolok adalah pakta pertahanan. 4 April 1949 negara-negara Barat membentuk NATO sebagai organisasi pertahanan. Pada tahun 1954 Asia Tenggara membentuk SEATO sebagai pakta pertahanan yang ditunjukkan terhadap komunis di Asia Tenggara (kususnya Vietnam). Atas dasar Pact of Mutual Assitance and Unified Command tahun 1955  Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur membentuk Pakta Warsa.

Peran Indonesia Dalam Perang Dingin.
Pada era perang dingin Indonesia mempunyai kebijakan Politik Luar negeri " Bebas Aktif " dimana Indonesia bersikap tidak memihak blok manapun dan aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia bersama negara - negara lain seperti Mesir, Yugoslavia, Kuba dll membentuk Gerakan Non Blok ( Indonesia pernah menjadi ketua negara - negara Non Blok di era Presiden Soeharto ) Pada realitanya Indonesia yang pada tahun 1965 pernah mengalami pemberontakan komunis lebih condong sedikit ke blok Barat dan Indonesia sangat berperan dalam " balance of power " di kawasan Asia Tenggara dan sebagai pencetus organisasi negara - negara Asia Tenggara (ASEAN). Sikap Indonesia yang non blok ditegaskan tidak mau adanya pangkalan militer Amerika Serikat & NATO di wilayah Indonesia dan tidak mendukung keterlibatan Amerika Serikat di perang Vietnam. Mereka hanya ingin menjadi negara sendiri dan tidak memihak blok manapun.



Komentar

Posting Komentar